Aku di Senja itu
senja itu kembali mengundangku
pada kebimbangan akan penantian
berdiri di tengah padang
bersama mentari yang segera pergi
angin saat itu datang
mengetarkan hati yang kelam
bersama anak air langit
basahi tubuh dengan kepedihan
bertahan diantara semua
bersama harap yang tak tentu
akan sebuah keindahan
menyapa sepi saat itu
senja kembali datang
menghantarku pada sebuah tangisan
bersama lirih seakan menguasai
benamkanku pada keputus asaan
Apa Aku Sebenarnya?
langit tak lagi secerah dulu
semua berbeda seiring berputarnya waktu
awan berlalu
diiringi angin yang berhembus
dia tak lagi indah
seperti pertama bertemu
semua berbeda
seiring angan berjalan
tak lagi berharap
seperti dulu
terus bermimpi
tak ada lagi khayal
layaknya aku sebenarnya
angan hilang bersamaan dengan lucutnya diri
tak paham akan semua
tak ingin akan semua
aku terus bertanya
apakah aku ini sebenarnya?
aku terus mencari
apa yang aku cari sesungguhnya?
aku terus bersadar
apa yang aku lakukan seharusnya?
dan akhirnya aku menunggu
apa arti dari semua ini...